Merayakan Diri di Usia Istimewa

Minggu, 14 September 2025 Last Updated 2025-09-14T10:11:50Z


Oleh : Adrinal Tanjung

Sebentar lagi, usia saya genap 55.
Usia yang bukan hanya angka, tapi ruang refleksi.Di titik ini, saya tak ingin sibuk mengejar validasi.
Saya ingin merayakan — bukan pesta, tapi perenungan.

Dua dekade sudah saya menulis. Bukan hal yang mudah.
Menulis di sela-sela pekerjaan birokrasi yang padat.
Menulis saat malam terasa lebih panjang dari biasanya.
Menulis saat kata-kata terasa berat, dan dunia tampak terlalu bising.

Tapi tetap saya menulis. Karena menulis adalah ruang sunyi yang menyembuhkan. Ia bukan sekadar kegiatan, tapi jalan pulang.
Pulang ke dalam diri. Pulang ke sumber makna.

Menulis bagi saya adalah kemewahan batin.
Karena dari menulis, saya bisa memaknai ulang apa yang saya jalani.
Mencatat luka tanpa mengeluh, menyimpan bahagia tanpa pamer.
Dan saat saya melihat ke belakang, ternyata tak sia-sia.
Tulisan-tulisan itu telah menjadi jejak kecil, tapi bermakna.


55 Tahun, Buku ke-55

Januari 2026 nanti, dua buku baru akan diluncurkan.
Buku ke-54 dan ke-55.
Bukan sekadar pelengkap angka, tapi simbol dari perjalanan.
Simbol bahwa konsistensi bukan hal yang instan, tapi bisa tumbuh, pelan-pelan, dengan kesetiaan.


Buku ke-55 di usia 55.

Ada keheningan dalam angka itu. Ada rasa syukur yang tak bisa dijelaskan dengan kata.
Buku ini bukan tentang pencapaian,
tapi tentang keberanian untuk tetap berkarya,
meski dunia terus berubah dan usia terus bertambah.
Akhirnya, Tentang Bahagia yang Sederhana

Kini saya tahu. Bahagia tidak selalu datang dari hal besar.
Kadang cukup dari satu paragraf yang selesai ditulis dengan jujur.
Dari satu konflik yang berhasil dihadapi dengan tenang.
Dari satu usia yang dirayakan dengan penuh makna.
Karena hidup bukan soal berapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa dalam kita menghayati.

Dan saya bersyukur, masih bisa menulis. Masih bisa merenung.
Masih bisa membagikan sedikit cahaya.

Semoga tulisan-tulisan di dua buku yang akan terbit,
menjadi bagian kecil dari terang yang tak pernah padam.
Menulis untuk bergembira.

Bekasi, 13 September 2025

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Merayakan Diri di Usia Istimewa

Trending Now

Profil

iklan