Oleh : Adrinal Tanjung
Tiga puluh menit setelah mendarat di Bandara Ngurah Rai saya duduk sejenak menenangkan rasa setelah menghadiri Reuni Akbar Akuntansi 89 di Hotel Mercure Ancol. Sebuah pertemuan yang bukan sekadar temu raga, tetapi temu perjalanan panjang. Perjumpaan yang mengingatkan kita kembali pada jalur awal yang pernah kita mulai bersama tiga puluh enam tahun lalu.
Empat puluh tiga jam di Ibu Kota terasa sepadan. Ya, hanya 43 jam saya berada di Jakarta untuk bisa hadir di acara istimewa tersebut. Ada rasa puas yang dalam, karena dua bulan terakhir ini saya mengisi hari-hari dengan membuat narasi, mengajak, menyemangati, mendorong rekan-rekan agar mau hadir.
Tugas sebagai humas menjadikan saya harus selalu menyalakan energi optimisme itu. Setiap kata yang saya tulis bukan hanya informasi, ia menjadi upaya menjaga rasa, menjaga memori, menjaga jaringan kehadiran.
Dua minggu sebelum acara, penugasan saya ke Pulau Dewata hampir saja membuyarkan semuanya. Di titik itu saya sempat bertanya, bagaimana mungkin humas yang berjuang menggerakkan teman-teman untuk hadir — justru tidak bisa hadir? Apa kata dunia?
Namun alhamdulillah, semesta membuka jalan. Langkah saya dimudahkan,saya bisa berangkat. Tiket pesawat di dapat. Dan saya bisa berada di sana. Bertemu. Menyapa. Menyaksikan kembali kilatan sejarah kecil dari perjalanan hidup yang pernah sama-sama ditempuh.
Saat mengajak rekan rekan untuk hadir reuni, sebulan pertama masih datar. Dan memasuki bulan kedua pun masih stagnan. Dan mendekati tiga minggu terakhir, grafik berubah. Terjadi lonjakan cukup signifikan. Dua minggu terakhir target yang diharapkan tercapai.
Semua lelah menjadi wajar dibayar. Semua usaha terasa bernilai. Dan kini setelah sampai di Bandara Ngurah Rai Bali, saya memilih untuk mengambil jeda pendek ini.
Hening yang singkat, tapi kaya makna.
Saya menyimpan kembali seluruh kenangan kecil yang hangat dari reuni ini.
Saya letakkan dengan tenang dalam hati. Untuk dikenang kapan saja, ketika langkah hidup kembali terasa melelahkan. Rasa kebersamaan yang terawat adalah hadiah yang tidak semua orang bisa dapatkan. Dan kita, Akuntansi 89, malam itu telah menjaganya dengan baik.
Benar adanya, bertemu langsung selalu lebih membahagiakan.
Berhenti sejenak jelang kembali ke peraduan di Denpasar Bali, 9 November 2025


