Hadiah Istimewa

Rabu, 03 Desember 2025 Last Updated 2025-12-03T07:13:12Z


Oleh: Adrinal Tanjung

Empat buku hadiah istimewa dari seorang atasan yang baik hati, saya terima sesaat sebelum terbang ke Pulau Dewata. Selama hampir empat minggu, buku-buku itu hanya tergeletak rapi, menunggu saat yang pas untuk saya sentuh. Dan pagi ini, ketika saya bersiap kembali ke Jakarta, salah satu di antaranya akhirnya saya buka.

Buku itu langsung membuat hati saya membuncah dan merenung. GRIT, karya Angela Duckworth tentang kekuatan, passion, dan kegigihan. Buku ini bukan sekadar bacaan, melainkan ajakan untuk kembali menelaah perjalanan hidup dan cara kita menjemput masa depan.

Duckworth mengajukan pertanyaan yang sangat dekat dengan keseharian kita:
Mengapa orang yang memiliki bakat alami kerap gagal mencapai potensi terbaiknya, sementara mereka yang tampak biasa saja justru mampu menggapai hal-hal luar biasa?


Jawabannya mengejutkan sekaligus meneguhkan. Pencapaian luar biasa bukan ditentukan oleh bakat, melainkan oleh grit—kombinasi antara hasrat yang konsisten (passion) dan kegigihan tanpa henti (perseverance). 

Lewat penelitian mendalam, wawancara dengan para berprestasi tinggi, dan pengalaman pribadinya, Duckworth memperlihatkan bahwa ketekunan sering kali lebih menentukan daripada kecepatan awal. Reaksi kita terhadap hambatan justru menjadi pembeda utama.

Menariknya, grit bukan sesuatu yang statis, melainkan kapasitas yang bisa dipelajari, diasah, dan ditumbuhkan. Buku ini bukan hanya memetakan kesuksesan individu, tetapi juga memberikan rumusan berharga untuk menumbuhkan ketangguhan kolektif dalam organisasi, pendidikan, hingga kehidupan sosial.


Pandangan Duckworth mendapat penguatan dari tokoh-tokoh besar dunia.

Ed Viesturs—pendaki legendaris yang tujuh kali mencapai puncak Everest—menegaskan bahwa:
“Puncak tinggi kehidupan belum tentu dikuasai oleh orang yang gesit secara alami, tetapi oleh mereka yang bersedia bertahan, menunggu badai berlalu, dan mencoba lagi.”

Baginya, Grit adalah buku yang benar-benar mencerahkan, karena mencerminkan pengalaman hidupnya mendaki gunung.  Kemenangan datang kepada mereka yang tak menyerah, bukan kepada mereka yang hanya cepat di awal.

Lawrence H. Summers—mantan Menteri Keuangan AS sekaligus Presiden Emeritus Harvard University menambahkan bahwa buku ini bukan hanya menarik dan persuasif, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mengubah dunia pendidikan, manajemen, dan bahkan cara pembacanya menjalani hidup. Ia menyebut Grit sebagai “harta nasional.”


Buku ini terasa semakin istimewa karena hadir sebagai kado sebelum saya memulai perjalanan di Pulau Dewata. Dan kini, ketika saya bersiap kembali ke Jakarta, Grit menjadi teman refleksi yang meneguhkan bahwa langkah kecil, konsisten, dan penuh kegigihan sering kali lebih berarti daripada sekadar bakat yang berdiri sendiri. Terima kasih untuk atasan yang baik hati atas hadiah istimewa yang begitu berharga agar tetap melangkah meraih cita cita.

Kota Denpasar, 3 Desember 2025

(Sebelum bersiap terbang menuju Jakarta)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Hadiah Istimewa

Trending Now

Profil

iklan