Oleh : Adrinal Tanjung
Empat minggu tak terasa saya berada di Pulau Dewata. Penugasan baru dengan segala dinamika yang baru. Pimpinan baru, rekan kerja baru, suasana yang juga baru membentuk ritme kehidupan yang berbeda dari sebelumnya.
Banyak orang beranggapan bahwa mutasi adalah sesuatu yang patut dikhawatirkan. Perpindahan lokasi sering dianggap menakutkan, bahkan sebisa mungkin dihindari. Namun bagi saya, justru sebaliknya.
Saya memilih menatap perubahan ini dengan syukur. Dan benar saja empat minggu di Bali berjalan dengan tenang, menyenangkan, dan dipenuhi pengalaman yang memperkaya batin. Ternyata banyak hal baik hadir ketika kita membuka diri pada kemungkinan baru.
Penerbangan Tertunda
Sore ini, ketika banyak orang menggerutu karena kabar pesawat delay, saya memilih mengambil hikmah. Dari jadwal awal 18.35 bergeser menjadi 20.50, saya justru memperoleh dua jam lebih waktu hening. Sebuah ruang jeda yang tidak saya rencanakan, namun saya butuhkan.
Kesempatan untuk membaca, menulis, atau sekadar menata hati yang kadang terlalu penuh oleh rutinitas. Bandara Ngurah Rai yang nyaman berubah menjadi ruang refleksi kecil yang menghadirkan keteduhan. Hidup memang selalu menyelipkan kejutan-kejutan bagi mereka yang mau melihat sisi baik dari setiap peristiwa.
Posisi baru saya di Bali pun menjelma ruang hening yang lebih luas. Ruang untuk membuka babak baru dengan semangat yang terbarui. Ruang untuk menemukan peluang yang sebelumnya tak terlihat. Ruang untuk menapaki jalan yang lebih membahagiakan.
Bila banyak orang datang ke Bali untuk liburan sambil mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, saya bekerja di sini dan mendapat gaji. Selepas jam kerja, saya dapat berjalan santai di Pantai Sanur, menyapa senja di Pantai Kuta, atau merayakan kesunyian akhir pekan.
Dalam waktu dekat, saya akan berkunjung ke Bedugul, Tanah Lot, Ubud, hingga Uluwatu, tempat-tempat eksotis yang biasanya memerlukan perencanaan panjang, namun saya kini bisa mendapatkannya dengan mudah. Hidup benar-benar penuh berkah bila kita menyadarinya.
Menikmati Setiap Peristiwa
Perjalanan, keterlambatan, perpindahan tempat, dan suasana baru semuanya membawa pesan yang sama. Hidup tidak semata tentang tujuan akhir, melainkan tentang keberanian menikmati setiap peristiwa. Kita mungkin tidak bisa mengatur waktu dan peristiwanya, tetapi kita selalu bisa menentukan cara kita meresponsnya. Dan dari setiap jeda, selalu ada sesuatu yang bisa dipetik yaitu ketenangan, syukur, atau bahkan arah baru yang sebelumnya tidak terlihat.
Perubahan tidak selalu menghadirkan ancaman, namun sering kali ia justru membuka peluang, serta kebahagiaan yang lebih luas dari yang pernah saya bayangkan. Mungkin tugas saya hanya satu yaitu menjaga hati tetap lapang, menikmati setiap langkah perjalanan, dan terus menulis jejak-jejak kecil yang suatu hari akan menjadi cerita besar dalam hidup saya.
Bandara Soekarno Hatta 3 Desember 2025 sesaat setelah mendarat



