Melembagakan Semangat Kepenulisan: Karya Hidup, Penulis Abadi

Minggu, 07 Desember 2025 Last Updated 2025-12-07T00:54:38Z


Oleh : Adrinal Tanjung

Di tengah perjalanan panjang sebagai abdi negara, kepenulisan telah menjadi ruang batin yang tak pernah sepi. Sejak pertama kali menulis dan menerbitkan buku, hingga kini menapaki perjalanan ratusan artikel dan tulisan serta tak kurang 50 buku yang diterbitkan, saya merasakan menulis adalah proses spiritual yang menghadirkan keberkahan, kesehatan batin, dan umur yang dipenuhi kebaikan.

Pengalaman berbagi pengetahuan di berbagai kampus, kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, hingga pemerintah daerah meneguhkan bahwa tulisan memiliki kekuatan yang jauh melebihi halaman kertas. Ia menjembatani gagasan, memperpanjang usia ilmu, dan menjadikan perjalanan hidup lebih bermakna. Setiap sesi diskusi, seminar, maupun pelatihan mengajarkan bahwa apa yang kita tulis dan kita bagikan dapat menjadi pemantik perubahan meskipun kecil, tapi berarti bagi siapa pun yang menerimanya.


Dari rangkaian pengalaman inilah lahir sebuah kesadaran baru bahwa semangat kepenulisan perlu dilembagakan. Tidak lagi hanya menjadi aktivitas personal, tetapi diorganisir dengan lebih sistematis, berjejaring, dan berorientasi pada manfaat yang lebih luas. Dengan membangun sebuah lembaga kepenulisan, kita membuka ruang kolaborasi, memperkuat jejaring penulis, memperluas dampak karya, dan menghadirkan wadah belajar yang lebih terstruktur bagi generasi berikutnya.

Melembagakan kepenulisan berarti memberi arah baru  bukan hanya menambah jumlah karya, tetapi meningkatkan kualitas refleksi, memperkaya perspektif, dan meneguhkan misi kebaikan di setiap tulisan. Lembaga ini dapat menjadi rumah bagi berbagai aktivitas  kepenulisan, lokakarya, diskusi gagasan, hingga dokumentasi perjalanan intelektual dan sosial yang penting bagi masa depan bangsa.


Menulis yang baik selalu melampaui kepentingan pribadi. Ia menjelma menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Sebuah karya yang bernilai akan terus hidup, bahkan ketika penulisnya telah menempuh jarak lain dalam kehidupan. Di situlah letak kemuliaannya. Tulisan mampu menjadi saksi kebaikan, penyembuh stres, penenang jiwa, bahkan penguat semangat untuk menjalani hari dengan lebih optimis.

Dengan segala pengalaman yang telah dilalui selama menerbitkan buku hingga berbagi ilmu di berbagai forum, saatnya langkah ini naik ke tahap yang lebih matang. Melembagakan semangat kepenulisan  untuk lebih  membesarkan manfaat. Untuk membuka jalan bagi lebih banyak orang untuk ikut berkarya.


Semoga perjalanan ini senantiasa Allah mudahkan. Semoga setiap kata yang ditulis membawa keberkahan. Semoga setiap buku yang lahir menjadi penerang bagi siapa pun yang membacanya. Dan semoga upaya melembagakan semangat kepenulisan ini menjadi jejak kebaikan yang terus tumbuh, mengalir, dan menginspirasi generasi hari ini, esok, dan seterusnya.

Garut, 6 Desember 2025

Sebelum pernikahan Ananda

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Melembagakan Semangat Kepenulisan: Karya Hidup, Penulis Abadi

Trending Now

Profil

iklan